Minggu Kenaikan Yesus Kristus ( 09 Mei 2013)
Nats renungannya diambil dari Kisah Para Rasul 1 : 6-14.
Pengkotbah adalah Pdt.dr.Binsar pakpahan seorng dosen STT Jakarta.
Berikut ini kesimpulan yang saya ambil dari hasil kotbahnya beliau.
Dalam perayaan hari Kenaika Yesus Kristus, seluruh orang kristen yang ada di seluruh bumi ini pasti merayakannya. Arti kenaikannya Yesus Kristus ini adalah untuk menyiapkan tempat kepada semua orang yang percaya kepada-Nya dan juga untuk menggenapi janjinya yaitu untuk menggenapi rancangan Tuhan yaitu agar Roh Kudus turun ke dunia, dan juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa dia benar-benar utusan dari Allah, bahwa dia berasalh dari Surga dan kembali ke Surga.
Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk melayani, Dan Yesus Ksristus ada sama murid-murid selama 3 tahun, dan selama ini banyak hal-hal yang luar biasa yang dilakukan.
Hari kenaikan ditandakan dengan adanya perpisahan, dan pada peristiwa ini ada proses pengalihan tanggung jawab oleh Tuhan, proses pemberian tanggung jawab kepada murid-murid (renumerasi).
Seperti yang tertulis pada ayat 8, Dulu bersama-sama dengan muridnya, Yesus Krists mendampingi mereka, dan sekarang jadi saksi-Ku. Baik perempuan dan laki-laki diberikan tugas jddi saksi dan inilah makna kenaikan yang kita rayakan saat ini.
Yang paling penting kita lihat dari firman ini adalah Tuhan Yesus adalah guru yang paling berhasil. Guru merupakan tugas yang sangat mulia, Yesus sering dipanggil menjadi guru oleh murid-murid-Nya.
Kesuksesan seorang guru dapat dinilai disaat muridnya sukses. Ada 3 semboyan dalam bahasa Jawa yang sering kita dengan tentang pribadi seorang Guru.
1. Ing ngarso sang tulodo. Dalam perjalanan Yesus, banyak tindakan yang dilakukan pleh Tuhan Yesus seperti menyembuhkan orang sakit, menguatkan orang lemah, mengajar. Intinya melakukan contoh buat murid-muridnya.
2. Ing madya mangun karsa : menyuruh murid-muridnya menyembuhkan orang-orang sakit
3. Tut wuri handayani: sekarang saatnya saya(Yesus Kristus) berada di posisi di belakang, murid-muridnya yang maju, dan saya(Yesus Kristus) akan menyuruh Roh Kudus untuk mengawasi mereka.
Dalam bahasa Batak istilah Tut wuri handayani dapat dianalogikan dengan istilah “Anakhonki do hamoraon di Au.” Maksud istilag ini bukan cuma anak secara fisik, kenapa harus punya anak, tujuannya adalah biar ada yang melanjutkan keturunannya atau penerus dia.
Contoh kasus adalah seni bela diri Kungfu, Kenapa murid yang belajar kungfu, tidak bisa lagi terbang saat ini?
Jawabnnya adalah “karena guru tidak mau mengajarkan jurus andalannya”. Jika ada beberapa guru yang tidak mengajarkan jurus andalannya maka ilmu-ilmu penting itu akan hilang. Dan hal itu akan mengakibatkan banyaknya ilmu yang hilang.
Guru pada zaman sekarang ini takut sama muridnya. Contoh dalam film Kungfu Panda yang ada gambar harimau sebagai penipu. Akan tetapi jika kita kembali merenungkan kisah Yesus dalam pengajarannya, Yesus sendiri tidak seperti guru saat ini. Proses regenerasi itu penting, dalam kehidupan kita terkhusus dalam jemaat perlu proses regenerasi.
Definisi Regenerasi adalah persiapan mereka yang akan mengganti kita. Jika kita lihat ke kondisi gereja kita saat ini, Gereja kita sekarang agak susah proses regenerasi. Demikian juga dengan bangsa Indonesia termasuk bangsa yang lupa mempersiapkan calon penggantinya.
Di dalam gereja proses Regenerasi itu sangat penting, akan tetapi yang ada di gereja saat ini kebanyakan orang tua, atau yang beruban( abu-abu), jadinya hal ini membuat gereja semakin abu-abu. Saat ini Sekolah minggu menjadi tombak yang baik untuk gereja.
Tugas orang kristen adalah:
1. Meningkatkan Proses belajar yaitu diawali dengan Pengajaran, persiapan, hingga pendewasaan.
2. Menjadi saksi bagi kristus (witnesses for Jesus) : sekarang kita bertanggung jawab untuk memberitakan kerajaan Allah, saudara-saudara mari kita tunjukkan HKBP jadi gereja damai. Gereja yang membuktikan kita yang berpotensi dalam kedalamaian dunia ini.
3. Menunggu dalam doa, minggu ni kesepian, karena Tuhan Yesus naik, Roh Kudus belum turun, di dalam proses penantian, kita menunggu dalam doa, jadilah kita pendoa, dan gereja-gereja pendoa.
Selamat berkarya dan memberitakan Injil Tuhan. God Bless Us